Senin, 13 Juni 2011

Puisi anak bangsa

Kawanku tertawa

... apa arti tawamu kawan?
Aku membersihkan emperan dan menggelar koran di pinggir jalan,
Memohon belas kasihan.
Tanpa alas tanpa selimut, hanya koran.....

Aku tidak bermimpi terbang ke mentari,
Bagiku cukup bisa sarapan esok pagi.

Jangan tertawa kawan,
Ini tidak lucu...
Ini adalah hidupku...
Tertawamu adalah pelecehan untukku.
Lihatlah kawan...
Bocah-bocah kecil yg maen petak umpet dengan KPK,
Mereka yang pantas ditertawakan,
Merebut uang jajan rakyat sepertiku,
Lalu pergi keluar negri.
Teman-temanya berlagak bingung,
Menyembunyikan bangkai diketiak mereka.

Mari kita tertawa kawan!
Balita di kursi dewan itu benar-benar menggemaskan.

Tertawamu akan membuat mereka bertingkah lebih gila.
Senyum menghinamu bukan apa-apa dimata mereka.

Aku bisa tersinggung kawan,
Tapi mereka tidak.
Karena aku punya harga diri kawan,
Dan mereka tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yg bagus bakalan Gue kasih bonus.... hik!